Pemprov Jatim Gelontorkan Bansos Rp7,3 Miliar ke Situbondo, Bupati Mas Rio Siapkan Strategi Hapus Kemiskinan

Bupati Situbondo, Yusuf Rio Wahyu Prayogo, menyiapkan strategi khusus untuk menekan dan menghapus angka kemiskinan di wilayahnya

Sep 10, 2025 - 15:38
Sep 10, 2025 - 15:40
 0
Pemprov Jatim Gelontorkan Bansos Rp7,3 Miliar ke Situbondo, Bupati Mas Rio Siapkan Strategi Hapus Kemiskinan
Penyerahan Bansos oleh Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak, di Pendopo Kawedanan Besuki. Penyerahan dilakukan pada Selasa (9/9/2025) dan turut didampingi oleh Bupati Situbondo, Yusuf Rio Wahyu Prayogo

SITUBONDO- Bupati Situbondo, Yusuf Rio Wahyu Prayogo, menyiapkan strategi khusus untuk menekan dan menghapus angka kemiskinan di wilayahnya.

Langkah itu menyusul kucuran dana bantuan sosial (bansos) sebesar Rp7,3 miliar yang diberikan Pemerintah Provinsi Jawa Timur melalui Dinas Sosial.

Bantuan tersebut diserahkan langsung oleh Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak, di Pendopo Kawedanan Besuki. Penyerahan dilakukan pada Selasa (9/9/2025) dan turut didampingi oleh Bupati Situbondo, Yusuf Rio Wahyu Prayogo.

Dari total anggaran Rp7,3 miliar itu, bantuan dialokasikan dalam beragam program. Mulai dari asistensi sosial bagi penyandang disabilitas, alat bantu mobilitas lansia dan disabilitas, bansos lansia PKH Plus, bansos kemiskinan ekstrem, hingga program pemberdayaan ekonomi kreatif seperti KIP Putri Jawara dan KMP Jawara.

Selain itu, ada pula bantuan untuk penguatan Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) melalui program Desa Berdaya, program Jatim Puspa, bantuan operasional pendamping PKH Plus, hingga tali asih bagi TKSK dan Tagana.

Bupati Yusuf Rio, yang akrab disapa Mas Rio, menyampaikan terima kasih kepada Pemprov Jatim atas tambahan anggaran bansos bagi masyarakat Situbondo. Namun, ia menekankan bahwa bantuan sosial semata tidak cukup untuk mengentaskan kemiskinan.

“Yang bisa menyelesaikan kemiskinan itu pendidikan, kualitas sumber daya manusia, kualitas hidup dan lingkungan, pekerjaan, dan terutama infrastruktur,” kata Mas Rio.

Ia mencontohkan kondisi di Kecamatan Arjasa yang masih menjadi kantong kemiskinan. Padahal, wilayah tersebut memiliki potensi pertanian yang besar untuk mendukung perekonomian warga.

“Potensinya luar biasa, terbaik dibanding kecamatan lain. Tapi kenapa kemiskinan masih tinggi? Karena infrastrukturnya sangat buruk, tidak mendukung,” ujarnya.

Mas Rio juga menyinggung soal hasil pertanian jahe di Arjasa yang kerap dibeli dengan harga rendah. Jika persoalan infrastruktur dan distribusi bisa diperbaiki, harga jahe dapat meningkat dan menopang pendapatan keluarga petani.

Sementara itu, Wakil Gubernur Emil Elestianto Dardak menegaskan bahwa penyaluran bansos tidak berhenti pada pemberian bantuan.

Pemerintah juga menyiapkan pendampingan agar masyarakat benar-benar merasakan manfaatnya.

“Pendekatan kita bukan hanya menyalurkan, tetapi mendampingi secara holistik. Dengan begitu, masyarakat merasa punya mitra untuk meningkatkan taraf hidup,” kata Emil.

Emil menambahkan, tingkat kemiskinan di Jawa Timur saat ini sudah berada pada angka 0,66 persen. Meski demikian, ia mengingatkan bahwa persoalan kemiskinan bersifat relatif dan perlu ditangani dengan strategi berkelanjutan.

Penulis: Khairul

 

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow