RM Agus Suryoadikusumo Serukan Bangkalan Bangkit dari Duka Hilangnya Artefak

RM. Agus Suryoadikusumo dari Dinasti Madura menyerukan masyarakat Bangkalan agar terus menjaga dan melestarikan budaya lokal di momentum HUT ke-494 Bangkalan. Ia juga menyoroti hilangnya 71 artefak bersejarah dan memberi apresiasi pada pemerintah daerah atas upaya pelestarian budaya

Oct 25, 2025 - 15:04
Oct 25, 2025 - 15:04
 0
RM Agus Suryoadikusumo Serukan Bangkalan Bangkit dari Duka Hilangnya Artefak
Tokoh Dinasti Madura, RM. Agus Suryoadikusumo (kedua dari kanan) bersama jajaran pejabat Pemkab Bangkalan saat peringatan HUT ke-494 Bangkalan. Mereka mengenakan busana adat khas Madura sebagai simbol pelestarian budaya lokal

BANGKALAN – Dalam momentum peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-494 Bangkalan, tokoh Dinasti Madura, RM. Agus Suryoadikusumo, menyampaikan pesan penting kepada masyarakat Bangkalan untuk memperkuat semangat menjaga budaya dan sejarah daerah.

Ia menegaskan bahwa pelestarian warisan budaya bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga seluruh elemen masyarakat. “Kita harus menjaga identitas Bangkalan sebagai pusat kebudayaan Madura,” ujarnya.

Bangkalan Berduka atas Hilangnya Artefak Bersejarah

RM. Agus menyoroti hilangnya 71 artefak dari Museum Cakraningrat Bangkalan sebagai peristiwa yang menyedihkan.
“Ini bukan sekadar kehilangan benda berharga, tapi juga kehilangan jejak sejarah dan identitas kita sebagai orang Madura,” katanya.

Ia juga mengecam tindakan oknum yang mengaku sebagai keturunan kerajaan tanpa memiliki hubungan trah dengan Cakraningrat. Menurutnya, tindakan itu mencederai nilai-nilai luhur budaya Bangkalan.
“Setiap langkah yang mengatasnamakan budaya harus berkoordinasi dengan yayasan, laskar, dan Dinasti Madura, agar tidak menimbulkan kesalahpahaman,” tegasnya.

Apresiasi untuk Pemkab dan Dinas Pendidikan Bangkalan

Di sisi lain, RM. Agus menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Kabupaten Bangkalan yang telah mencanangkan kebijakan penggunaan pakaian khas daerah pria (tongkos) setiap hari Kamis.
Kebijakan ini tertuang dalam Surat Edaran Bupati Bangkalan Nomor 000.8.3/56/433.032/2025 dan mulai diberlakukan pada 30 Oktober mendatang. “Kebijakan ini patut diapresiasi karena menjadi bagian dari upaya menjaga kearifan lokal,” ujarnya.

Tak hanya itu, ia juga memberikan penghargaan kepada Dinas Pendidikan Bangkalan atas terselenggaranya Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) yang berlangsung pada 21–25 Oktober di SMPN 5 Bangkalan.
“Melalui kegiatan seperti FTBI, generasi muda dapat mengenal dan mencintai bahasa serta budaya Madura sejak dini,” tambahnya.

HUT Bangkalan Berjalan Sukses dan Penuh Makna

RM. Agus juga mengapresiasi pelaksanaan upacara peringatan HUT ke-494 Bangkalan yang berlangsung lancar dan khidmat. Ia menyebut kegiatan tersebut menunjukkan semangat masyarakat dalam menjaga tradisi.
“Ini bukti bahwa masyarakat Bangkalan masih mencintai budaya dan menghormati sejarahnya,” ungkapnya.

Menutup pernyataannya, RM. Agus mengajak seluruh warga untuk menjadikan momentum HUT Bangkalan sebagai pengingat akan pentingnya merawat warisan leluhur.
“Jangan biarkan sejarah kita hilang. Mari bersama menjaga budaya dan nama besar Bangkalan sebagai tanah para bangsawan dan pejuang Madura,” tutupnya.


Penulis: Luhur Utomo

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow