Viral Makanan Bergizi Gratis di Bangkalan Ditemukan Belatung di Sayur
Kabar temuan belatung di makanan bergizi gratis di Bangkalan viral di media sosial. Pihak penyedia SPPG Gili Timur membantah tudingan tersebut dan menegaskan bahwa binatang yang ditemukan bukan belatung, melainkan ulat sutra yang hidup di daun singkong
BANGKALAN— Warga Bangkalan digemparkan dengan beredarnya foto di media sosial WhatsApp yang memperlihatkan makanan bergizi gratis (MBG) untuk siswa berisi sayur singkong yang diduga terdapat belatung. Dalam foto tersebut, terlihat binatang kecil berwarna putih mati di antara sayuran dalam satu wadah makan (ompreng) milik siswa.
Menanggapi hal tersebut, Kepala SPPG Gili Timur, Diandra Dieva Pertiwi, membenarkan adanya temuan binatang di makanan siswa. Namun, ia menegaskan bahwa binatang tersebut bukan belatung, melainkan ulat sutra yang memang biasa hidup di daun singkong.
“Jenis ulat ini sebenarnya bisa dikonsumsi, tetapi tentu tidak seharusnya ikut tersaji dalam makanan siswa,” ujar Diandra saat dikonfirmasi, Senin (27/10/2025).
Menurutnya, begitu laporan diterima dari pihak sekolah, tim SPPG langsung menarik makanan yang ditemukan ada ulatnya dan menggantinya dengan yang baru. Langkah cepat itu juga disertai koordinasi dengan pihak Koramil dan pembuatan berita acara resmi.
“Kami langsung menarik dan mengganti makanan yang baru begitu ada laporan. Kami juga langsung berkoordinasi dengan pihak Koramil untuk menindaklanjutinya,” jelas Diandra.
Ia menambahkan, proses memasak makanan bergizi gratis di dapur SPPG telah mengikuti petunjuk teknis (juknis) BGN dan dilakukan dengan suhu tinggi (high temperature). Setiap bahan baku, katanya, melewati proses pencucian dan pemeriksaan ketat sebelum dimasak dua kali.
Namun, ia tak menampik kemungkinan ada bahan yang terlewat saat pemeriksaan akhir. “Dari 3.458 kotak makan yang dikirim, hanya satu wadah yang ditemukan ulat. Jadi ini jelas bukan unsur kesengajaan,” tegasnya.
Peristiwa itu diketahui pertama kali ketika seorang siswa membuka wadah makanannya dan mendapati ulat di antara sayuran. Guru yang melihat kejadian itu segera melaporkannya ke pihak SPPG Gili Timur. Setelah mendapat laporan, SPPG langsung mengganti makanan yang terkontaminasi tersebut.
“Kami memohon maaf atas kejadian ini kepada pihak sekolah dan siswa. Kami berkomitmen segera melakukan evaluasi menyeluruh agar hal serupa tidak terulang. Untuk sementara, kami akan menghentikan penggunaan daun singkong dalam menu makanan bergizi gratis,” tutup Diandra.
Penulis: Luhur Utomo
What's Your Reaction?