PD Muhammadiyah Bangkalan Akui Terkendala Pembayaran Pajak untuk Dapatkan Hibah Tanah

BANGKALAN– Ratusan warga Muhammadiyah dari empat kabupaten se-Madura Raya berkumpul dalam kegiatan silaturahmi yang digelar di Pendopo Pratanu Bangkalan, Minggu (13/04/2025). Acara ini berlangsung dalam semangat Syawal, mempererat ukhuwah dan memperkuat sinergi antar sesama warga Muhammadiyah di pulau garam.
Acara ini turut dihadiri oleh Wakil Ketua MUI Pusat sekaligus Ketua PP Muhammadiyah, Buya Anwar Abbas. Selain itu, tampak hadir pula Wakil Bupati Bangkalan Fauzan Ja'far, serta jajaran pengurus Muhammadiyah dari Bangkalan, Sampang, Pamekasan, dan Sumenep.
Dalam keterangannya kepada media, Buya Anwar Abbas menyatakan bahwa silaturahmi semacam ini penting untuk menjaga komunikasi dan soliditas organisasi. Ia berharap kegiatan ini dapat melahirkan energi baru bagi gerakan Muhammadiyah, khususnya di Bangkalan yang dinilainya masih tertinggal dalam pengembangan kelembagaan.
“Saya sebenarnya prihatin dengan PDM di Bangkalan ini, karena termasuk yang terbelakang. Maka dengan kehadiran saya di sini semoga bisa memberi manfaat dan dorongan semangat,” ujar Buya Abbas.
Salah satu sorotan dalam acara tersebut adalah persoalan hibah tanah seluas 13.000 meter persegi dari H. Yasin, seorang pengurus Muhammadiyah Bangkalan. Tanah yang dimaksud rencananya akan dimanfaatkan untuk pengembangan amal usaha Muhammadiyah. Namun, realisasinya terhambat oleh besarnya biaya pajak dan administrasi yang harus ditanggung oleh penerima hibah.
“Sudah sejak 10 tahun lalu beliau ingin menghibahkan tanah itu. Tapi ada beban pajak dan biaya lain sekitar Rp 650 juta yang harus dibayarkan Muhammadiyah. Alhamdulillah, hari ini saja sudah terkumpul Rp 511 juta dari hasil penggalangan dana,” tambah Buya Abbas.
H. Yasin mengungkapkan bahwa proses sertifikasi tanah juga terkendala oleh dugaan praktik pungli dari oknum di BPN. Ia menyebut adanya permintaan uang sogok sebesar Rp 400 juta agar sertifikat diperpanjang, namun ia menolak memberikan uang tersebut karena alasan prinsip agama.
“Saya bisa saja bayar, tapi saya lebih takut masuk neraka. Saya tetap optimis, ini soal waktu dan takdir. Tapi saya mohon kepada pejabat daerah yang menjabat sekarang jangan korup, jangan mempersulit rakyat. Supaya Bangkalan ini bisa maju,” tegas Yasin.
Kegiatan silaturahmi ini menjadi momentum refleksi dan sekaligus penyemangat bagi warga Muhammadiyah Bangkalan untuk terus berjuang, meski dihadapkan pada berbagai tantangan birokrasi dan keterbatasan finansial. Dukungan dari berbagai pihak diharapkan dapat mempercepat realisasi hibah tanah dan pengembangan organisasi ke depan.
What's Your Reaction?






