Penyandang Disabilitas Daksa Bondowoso Ikut Job Fair 2025: “Saya Ingin Buktikan Kami Juga Bisa”

“Saya ingin tahu, apakah pencari kerja disabilitas itu masih dianggap ada atau tidak. Karena jujur, mencari pekerjaan bagi kami tidak mudah, baik dari sisi informasi maupun pengalaman. Di website-website lowongan kerja, jarang sekali ada info yang ramah bagi disabilitas,” ujarnya.

Nov 12, 2025 - 14:42
 0
Penyandang Disabilitas Daksa Bondowoso Ikut Job Fair 2025: “Saya Ingin Buktikan Kami Juga Bisa”
Salah satu peserta Job Fair Bondowoso 2025 Penyandang Disabilitas Daksa, Helmi Sodri

KABAR RAKYAT, BONDOWOSO – Di tengah riuhnya pelaksanaan Job Fair 2025 di Gedung Olahraga Pelita Bondowoso, seorang peserta tampak menonjol dengan semangat dan tekad yang kuat. Dia adalah Helmi Sodri, penyandang disabilitas daksa yang datang dengan satu tujuan: membuktikan bahwa kaum disabilitas juga memiliki hak dan kemampuan yang sama dalam dunia kerja.

Helmi mengaku hanya melamar di satu perusahaan, yakni Alfamart. Alasannya sederhana namun mendalam.

“Saya melamar bagian Alfamart saja, karena Alfamart termasuk perusahaan yang membuka kesempatan bagi kaum disabilitas. Kalau yang lain saya belum dapat informasi,” ujar Helmi saat ditemui di lokasi, Rabu (12/11/2025).

Baginya, kesempatan seperti ini bukan hanya tentang mencari pekerjaan, melainkan juga bentuk pembuktian dan perjuangan.

“Saya ingin tahu, apakah pencari kerja disabilitas itu masih dianggap ada atau tidak. Karena jujur, mencari pekerjaan bagi kami tidak mudah, baik dari sisi informasi maupun pengalaman. Di website-website lowongan kerja, jarang sekali ada info yang ramah bagi disabilitas,” ujarnya.

Helmi mendapatkan informasi tentang job fair ini melalui akun Instagram Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Bondowoso. Namun, ia menyoroti keterbatasan akses informasi bagi teman-teman disabilitas lain.

“Tidak semua teman-teman difabel bisa mengakses media sosial. Apalagi bagi yang tunanetra atau tunarungu. Makanya saya ingin membuktikan, apakah Bondowoso benar-benar peduli pada masyarakat disabilitas,” tambahnya.

Meski datang sebagai pencari kerja, Helmi sebenarnya telah bekerja sebagai guru di salah satu sekolah swasta di Bondowoso. Ia mengajar mata pelajaran Fiqh, Bahasa Indonesia, dan Seni Budaya.

“Kalau saya diterima kerja di Alfamart, bukan berarti saya meninggalkan dunia pendidikan. Tidak. Saya hanya ingin rehat sejenak. Ini saya lakukan demi kebaikan pendidikan saya juga,” jelasnya.

Pria asal Kecamatan Wonosari itu menuturkan, motivasi lain ia mengikuti job fair adalah untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang S2 Manajemen Pendidikan Islam (MPI) di Institut Agama Islam (IAI) At-Taqwa Bondowoso.

“Saya sudah lulus S1 dari STIT Togo Ambarsari Tangsil Wetan, Bondowoso. Sekarang ingin lanjut S2, tapi karena biayanya cukup tinggi, saya mencoba melamar pekerjaan untuk menambah biaya kuliah,” ungkapnya.

Bagi Helmi, kesempatan yang diberikan pemerintah daerah lewat Job Fair 2025 menjadi ruang harapan baru bagi penyandang disabilitas untuk lebih diakui dan diberdayakan.

“Harapan saya, kegiatan seperti ini bisa lebih inklusif, agar semua kalangan, termasuk disabilitas, bisa ikut serta dengan akses informasi yang mudah,” pungkasnya dengan senyum.

 

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow