Dinas PUPP Situbondo Gunakan Dana DBHCHT untuk Perbaikan Jalan Antar Desa
Dinas PUPP Situbondo manfaatkan Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) untuk memperbaiki sejumlah ruas jalan antar desa dan kawasan industri rokok guna memperlancar perekonomian masyarakat.

SITUBONDO– Pemerintah Kabupaten Situbondo melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Permukiman (PUPP) terus memperkuat infrastruktur dasar demi mendukung aktivitas ekonomi masyarakat.
Salah satu langkah strategis yang dilakukan adalah perbaikan sejumlah ruas jalan antar desa yang mengalami kerusakan cukup parah.
Kegiatan peningkatan infrastruktur jalan tersebut didanai sepenuhnya dari Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) tahun anggaran 2025.
Dana tersebut difokuskan untuk memperbaiki jalan-jalan strategis yang menunjang mobilitas masyarakat dan sektor industri lokal.
Kepala Dinas PUPP Situbondo, Abdul Kadir Jailani, menjelaskan bahwa penggunaan DBHCHT diarahkan pada pembangunan infrastruktur yang memberikan dampak langsung terhadap peningkatan ekonomi warga, khususnya di wilayah penghasil tembakau dan sekitar pabrik rokok.
“Pembangunan yang dibiayai oleh DBHCHT ini ditujukan untuk meningkatkan infrastruktur vital agar manfaatnya bisa dirasakan langsung oleh masyarakat. Diharapkan mampu memberikan efek positif terhadap perekonomian lokal,” ujarnya, Senin (20/10/2025).
Dia menerangkan, salah satu proyek strategis yang dibiayai dari DBHCHT adalah peningkatan Jalan Ruas PB.
Sudirman–Kandang (R.4195) sepanjang 412 meter dengan konstruksi rigid beton di Kecamatan Situbondo.
Jalan ini menjadi akses penting penghubung antar kawasan industri dan permukiman.
Selain itu, Dinas PUPP juga melaksanakan peningkatan Jalan Ruas Demung–Widoro Payung (R.30) sepanjang 3.200 meter di Kecamatan Besuki menggunakan konstruksi hotmix.
Jalur ini dikenal sebagai akses utama menuju sentra produksi hasil bumi dan kawasan perdesaan.
Proyek lain yang dibiayai DBHCHT adalah peningkatan Jalan Ruas Kenanga–Mawar (R.203) sepanjang 300 meter serta Jalan Ruas Widoro Payung–Baderan (R.31) sepanjang 4.126 meter di Kecamatan Sumbermalang. Seluruh proyek tersebut menggunakan material hotmix agar tahan lama dan kuat menahan beban kendaraan berat.
Tak hanya itu, perbaikan juga dilakukan di Jalan PB. Sudirman–Kenanga (R.208) sepanjang 140 meter dan PB. Sudirman–WR. Supratman (R.208) sepanjang 160 meter di Kecamatan Situbondo. Kedua jalur ini memiliki fungsi penting dalam mendukung arus logistik dan distribusi barang industri.
Menurut Abdul Kadir, fokus utama dari kegiatan ini adalah peningkatan aksesibilitas di kawasan sekitar pabrik rokok dan perkebunan tembakau. Dengan infrastruktur jalan yang lebih baik, para petani dapat membawa hasil panen dengan lebih efisien dan industri lokal semakin produktif.
“Jalan yang baik mempermudah distribusi bahan baku dan hasil panen, sekaligus meningkatkan efisiensi logistik bagi industri rokok lokal,” ungkapnya.
Pejabat yang akrab disapa Kadir ini menegaskan bahwa pemanfaatan dana DBHCHT tidak sekadar membangun jalan, tetapi juga berorientasi pada keberlanjutan dan kesejahteraan masyarakat. Pemerintah ingin memastikan bahwa setiap rupiah dari dana cukai benar-benar memberi manfaat nyata.
“Dengan kondisi jalan yang lebih baik, diharapkan produktivitas dan kesejahteraan masyarakat meningkat, terutama bagi mereka yang bekerja di sektor tembakau dan industri pendukungnya,” ujarnya menambahkan.
Program ini menjadi bukti komitmen Pemkab Situbondo dalam memastikan pemanfaatan DBHCHT yang tepat sasaran, baik di wilayah perkotaan maupun perdesaan. Pemerintah berharap pembangunan ini dapat memperkuat konektivitas antar wilayah dan mendukung pertumbuhan ekonomi daerah secara berkelanjutan.(ADV)
------------------
Penulis: Khairul
What's Your Reaction?






