Transfer Pusat Turun, Bondowoso Tetap Gas Pembangunan Jalan dan Sekolah

Sekretaris Daerah (Sekda) Bondowoso, Fathur Rozi, menegaskan bahwa meskipun terdapat sejumlah pengurangan anggaran dalam Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (P-APBD) 2025, Pemerintah Daerah (Pemda) tetap berkomitmen menjaga prioritas pembangunan, khususnya di bidang infrastruktur dan pendidikan.

Sep 19, 2025 - 13:44
Sep 19, 2025 - 13:49
 0
Transfer Pusat Turun, Bondowoso Tetap Gas Pembangunan Jalan dan Sekolah
Sekda Bondowoso, Fathur Rozi saat dikonfirmasi pengurangan anggaran dalam P-APBD 2025

KABAR RAKYAT, BONDOWOSO– Sekretaris Daerah (Sekda) Bondowoso, Fathur Rozi, menegaskan bahwa meskipun terdapat sejumlah pengurangan anggaran dalam Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (P-APBD) 2025, Pemerintah Daerah (Pemda) tetap berkomitmen menjaga prioritas pembangunan, khususnya di bidang infrastruktur dan pendidikan.

Menurutnya, sejak awal tahun pemerintah pusat telah menerbitkan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 tentang efisiensi anggaran. Kebijakan itu kemudian ditindaklanjuti dalam penjabaran APBD hingga pada akhirnya diakomodasi dalam P-APBD.

“Di awal tahun sudah ada Inpres No. 1/2025 tentang efisiensi. Itu kita lakukan dalam penjabaran APBD. Namun memang di PAK (Perubahan Anggaran Keuangan) ini juga harus kita akomodasi, terutama dalam rangka merasionalisasi serta memenuhi hitungan Silpa. Tahun kemarin ada selisih yang cukup besar, sehingga otomatis terjadi pengurangan belanja,” jelasnya, Jum'at (19/9/2025).

Lebih jauh, Sekda menambahkan bahwa transfer ke daerah juga mengalami pemangkasan signifikan. Misalnya pada Dana Alokasi Umum (DAU) bidang Pekerjaan Umum (PU) dan sektor irigasi yang mengalami pengurangan hingga Rp65 miliar.

“Termasuk anggaran infrastruktur jalan sekitar Rp. 61 miliar yang ditarik karena tidak ada transfer. Tapi meski demikian, pemerintah daerah tetap mengikhtiarkan sebisa mungkin agar prioritas pembangunan, terutama infrastruktur, tetap berjalan. Tentu dengan menyesuaikan kemampuan fiskal daerah yang kita miliki,” katanya.

Sementara itu, untuk sektor pendidikan, Sekda menegaskan bahwa tidak ada pengurangan anggaran karena dana tersebut bersumber dari DAU earmark yang memang sudah dialokasikan khusus.

“Kalau untuk Dinas Pendidikan sebenarnya tidak ada persoalan, tidak ada pengurangan. Karena ada yang namanya DAU earmark, jadi on the track. Tapi kenapa masih banyak sekolah yang rusak? Ya memang tingkat kerusakan satuan pendidikan hari ini cukup besar. Proses perbaikan dan rehabilitasi dilakukan secara bertahap, menyesuaikan kemampuan anggaran,” papar Fathur Rozi.

Meski demikian, dirinya belum bisa menyampaikan detail angka anggaran untuk pendidikan. 

“Data teknisnya bisa diminta langsung ke Dinas Pendidikan,” tambahnya.

Dengan berbagai keterbatasan tersebut, Sekda menekankan bahwa Pemkab Bondowoso tetap fokus pada pembangunan prioritas.

Infrastruktur dasar seperti jalan dan irigasi serta sektor pendidikan akan terus diperhatikan, meskipun langkah realisasinya dilakukan secara bertahap sesuai dengan kemampuan keuangan daerah.

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow